Adat pernikahan Semarang merupakan serangkaian tradisi dan ritual yang dilakukan dalam prosesi pernikahan masyarakat Semarang. Salah satu contohnya adalah tradisi “Nyantri”, di mana calon pengantin pria membawa seserahan dan meminta restu kepada orang tua calon pengantin perempuan.
Adat ini memiliki makna dan manfaat yang dalam, seperti menjaga nilai-nilai budaya, memperkuat ikatan kekeluargaan, serta mempersiapkan pasangan pengantin untuk menjalani kehidupan berumah tangga. Salah satu perkembangan sejarah penting dalam adat pernikahan Semarang adalah masuknya pengaruh Islam, yang menambahkan unsur-unsur syariah ke dalam beberapa ritual.
Artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang tradisi, makna, dan ketentuan dalam adat pernikahan Semarang, memberikan informasi yang komprehensif bagi pembaca yang ingin memahami dan melestarikan budaya pernikahan tradisional ini.
Adat Pernikahan Semarang
Adat pernikahan Semarang merupakan tradisi yang sarat akan nilai budaya dan agama. Berikut adalah 9 aspek penting dalam adat pernikahan Semarang:
- Tradisi
- Ritual
- Makna
- Nilai budaya
- Pengaruh Islam
- Persiapan pernikahan
- Prosesi pernikahan
- Resepsi pernikahan
- Nilai kekeluargaan
Tradisi dan ritual dalam adat pernikahan Semarang memiliki makna yang mendalam, menjaga nilai-nilai budaya dan memperkuat ikatan kekeluargaan. Pengaruh Islam telah menambahkan unsur-unsur syariah ke dalam beberapa ritual, memperkaya makna dan keabsahan pernikahan. Prosesi pernikahan yang panjang dan kompleks melibatkan berbagai persiapan, seperti seserahan, lamaran, dan pengajian, yang mempersiapkan pasangan pengantin untuk menjalani kehidupan berumah tangga. Resepsi pernikahan menjadi puncak perayaan, mempererat hubungan antar keluarga dan masyarakat.
Tradisi
Tradisi merupakan komponen penting dalam adat pernikahan Semarang. Tradisi yang diwariskan secara turun-temurun ini menjadi pedoman dan tata cara dalam prosesi pernikahan, mulai dari persiapan hingga resepsi. Tradisi ini memiliki makna dan peran yang mendalam dalam menjaga kelestarian budaya dan memperkuat ikatan kekeluargaan.
- Nyantri
Tradisi di mana calon pengantin pria membawa seserahan dan meminta restu kepada orang tua calon pengantin perempuan. - Siraman
Ritual memandikan calon pengantin dengan air kembang untuk membersihkan diri secara fisik dan spiritual. - Midodareni
Acara pengajian dan temu keluarga kedua mempelai sehari sebelum akad nikah. - Panggih
Prosesi pertemuan kedua mempelai di pelaminan, melambangkan dimulainya kehidupan baru sebagai suami istri.
Tradisi-tradisi ini tidak hanya sekadar rangkaian acara, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai luhur, seperti penghormatan kepada orang tua, keselarasan dengan alam, dan doa restu untuk kebahagiaan pasangan pengantin. Dengan memahami dan melestarikan tradisi dalam adat pernikahan Semarang, masyarakat dapat menjaga kekayaan budaya dan memperkuat identitas daerah.
Ritual
Ritual merupakan bagian penting dalam adat pernikahan Semarang yang memiliki makna dan peran yang mendalam. Ritual-ritual ini tidak hanya sekadar rangkaian acara, tetapi juga menjadi simbol dari perjalanan spiritual dan penyatuan dua keluarga.
- Tahapan Ritual
Ritual dalam adat pernikahan Semarang memiliki tahapan yang jelas, mulai dari persiapan hingga resepsi. Setiap tahapan memiliki makna dan tujuan tersendiri, seperti pembersihan diri, memohon doa restu, dan pengukuhan pernikahan.
- Simbol dan Makna
Setiap ritual dalam adat pernikahan Semarang memiliki simbol dan makna yang mendalam. Misalnya, ritual siraman melambangkan pembersihan diri secara fisik dan spiritual, sedangkan ritual panggih melambangkan dimulainya kehidupan baru sebagai suami istri.
- Unsur Agama
Pengaruh Islam dalam adat pernikahan Semarang juga terlihat pada beberapa ritual, seperti ijab kabul dan pengajian. Unsur-unsur agama ini menambah makna dan kesakralan dalam prosesi pernikahan.
- Penguat Ikatan Kekeluargaan
Ritual dalam adat pernikahan Semarang tidak hanya melibatkan kedua mempelai, tetapi juga keluarga besar dari kedua belah pihak. Melalui ritual ini, ikatan kekeluargaan semakin erat dan terjalin.
Dengan memahami ritual-ritual dalam adat pernikahan Semarang, masyarakat dapat menghargai kekayaan budaya dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Ritual-ritual ini menjadi jembatan yang menghubungkan tradisi, agama, dan kebersamaan, memperkuat identitas daerah dan memperkaya khazanah budaya Indonesia.
Makna
Makna merupakan aspek penting dalam adat pernikahan Semarang yang memberikan nilai dan substansi pada setiap tradisi dan ritual yang dilakukan. Makna yang terkandung dalam adat pernikahan Semarang tidak hanya sekedar simbol atau rangkaian acara, tetapi juga menjadi pedoman hidup dan harapan bagi pasangan pengantin dalam menjalani kehidupan berumah tangga.
- Penghormatan kepada Leluhur
Adat pernikahan Semarang mengandung makna penghormatan kepada leluhur dan tradisi yang telah diwariskan turun-temurun. Melalui ritual-ritual yang dilakukan, pasangan pengantin memohon doa restu dan bimbingan dari para leluhur agar pernikahan mereka langgeng dan harmonis.
- Penyatuan Dua Keluarga
Adat pernikahan Semarang juga memiliki makna sebagai penyatuan dua keluarga besar dari kedua mempelai. Melalui prosesi pernikahan, dua keluarga menjadi terikat dan diharapkan dapat saling mendukung dan menjaga keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.
- Doa dan Harapan
Setiap ritual dalam adat pernikahan Semarang diiringi dengan doa dan harapan dari keluarga dan masyarakat. Doa dan harapan ini meliputi kebahagiaan, kesejahteraan, dan keturunan yang saleh bagi pasangan pengantin.
- Pedoman Hidup
Adat pernikahan Semarang juga menjadi pedoman hidup bagi pasangan pengantin dalam menjalani kehidupan berumah tangga. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam setiap tradisi dan ritual memberikan tuntunan tentang bagaimana seharusnya suami istri bersikap dan berperilaku dalam keluarga dan masyarakat.
Dengan memahami makna yang terkandung dalam adat pernikahan Semarang, pasangan pengantin dapat memaknai setiap prosesi dan ritual yang dilakukan. Makna-makna tersebut menjadi pegangan dan harapan bagi mereka dalam membangun rumah tangga yang bahagia, harmonis, dan sejahtera.
Nilai Budaya
Nilai budaya merupakan aspek penting dalam adat pernikahan Semarang, yang terpatri dalam setiap tradisi dan ritual yang dilakukan. Nilai-nilai luhur ini tidak hanya menjadi pedoman dalam prosesi pernikahan, tetapi juga menjadi bekal bagi pasangan pengantin dalam menjalani kehidupan berumah tangga.
- Penghormatan kepada Orang Tua
Nilai budaya ini tercermin dalam tradisi nyantri, di mana calon pengantin pria meminta restu kepada orang tua calon pengantin perempuan. Penghormatan kepada orang tua juga terlihat pada prosesi sungkeman, di mana pasangan pengantin bersimpuh di hadapan orang tua untuk meminta doa dan bimbingan.
- Gotong Royong
Nilai gotong royong terlihat pada prosesi persiapan pernikahan, di mana keluarga besar dari kedua mempelai saling membantu dalam mempersiapkan segala sesuatunya. Gotong royong juga tercermin pada tradisi bancakan, di mana para tamu undangan membawa makanan yang akan dimakan bersama-sama.
- Keselarasan dengan Alam
Nilai keselarasan dengan alam tercermin dalam penggunaan unsur-unsur alam dalam ritual pernikahan, seperti air, kembang, dan dupa. Penggunaan unsur alam ini melambangkan harapan agar pasangan pengantin hidup selaras dan harmonis dengan alam sekitar.
- Doa dan Harapan
Nilai doa dan harapan tercermin dalam setiap ritual pernikahan, yang diiringi dengan doa-doa dan harapan dari keluarga dan masyarakat. Doa dan harapan ini meliputi kebahagiaan, kesejahteraan, dan keturunan yang saleh bagi pasangan pengantin.
Nilai-nilai budaya yang terkandung dalam adat pernikahan Semarang menjadi landasan bagi pasangan pengantin dalam membangun rumah tangga yang harmonis, sejahtera, dan sesuai dengan ajaran agama dan adat istiadat. Nilai-nilai ini terus diwarisi dan dilestarikan dari generasi ke generasi, memperkaya khazanah budaya Indonesia.
Pengaruh Islam
Pengaruh Islam telah memperkaya khazanah adat pernikahan Semarang, menambahkan dimensi spiritual dan keabsahan agama pada tradisi yang telah ada. Pengaruh ini terlihat dalam berbagai aspek, mulai dari ritual hingga tata cara pernikahan.
- Ijab Kabul
Prosesi ijab kabul merupakan salah satu pengaruh Islam yang paling jelas dalam adat pernikahan Semarang. Ijab kabul adalah prosesi pengucapan akad nikah oleh wali mempelai perempuan dan disahuti dengan kabul oleh mempelai laki-laki. Prosesi ini menjadi momen sakral yang mengikat pasangan pengantin dalam ikatan pernikahan secara agama.
- Pengajian
Tradisi pengajian juga merupakan pengaruh Islam dalam adat pernikahan Semarang. Pengajian biasanya digelar sehari sebelum akad nikah dan dihadiri oleh keluarga dan kerabat dekat kedua mempelai. Dalam pengajian, dibacakan ayat-ayat suci Al-Qur’an, doa-doa, dan nasihat pernikahan.
- Mas Kawin
Pemberian mas kawin dalam adat pernikahan Semarang juga dipengaruhi oleh ajaran Islam. Mas kawin dalam Islam disebut mahar, yang merupakan pemberian wajib dari mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan sebagai tanda keseriusan dan kemampuan dalam menafkahi keluarga.
- Resepsi Pernikahan
Resepsi pernikahan dalam adat Semarang juga menunjukkan pengaruh Islam. Dalam resepsi, biasanya terdapat pembacaan doa selamat dan lantunan salawat nabi. Doa-doa ini bertujuan untuk mendoakan kebahagiaan dan keberkahan bagi pasangan pengantin.
Pengaruh Islam dalam adat pernikahan Semarang tidak hanya memperkaya tradisi yang telah ada, tetapi juga memberikan makna dan keabsahan agama pada setiap prosesi dan ritual. Pengaruh ini menjadi bukti akulturasi budaya dan harmonisasi antara nilai-nilai adat dan ajaran agama Islam di masyarakat Semarang.
Persiapan Pernikahan
Dalam adat pernikahan Semarang, persiapan pernikahan merupakan tahap yang sangat penting dan memiliki makna yang mendalam. Persiapan ini tidak hanya mencakup hal-hal teknis, tetapi juga melibatkan ritual-ritual adat yang bertujuan untuk menjaga kelancaran dan kesakralan prosesi pernikahan.
Salah satu komponen penting dalam persiapan pernikahan adat Semarang adalah “nyantri”, yaitu tradisi di mana calon pengantin pria membawa seserahan dan meminta restu kepada orang tua calon pengantin perempuan. Tradisi ini tidak hanya menjadi ajang perkenalan antar keluarga, tetapi juga sebagai simbol keseriusan calon pengantin pria dalam meminang calon istrinya.
Selain itu, persiapan pernikahan adat Semarang juga mencakup ritual “siraman”, yaitu memandikan calon pengantin dengan air kembang. Ritual ini memiliki makna pembersihan diri secara fisik dan spiritual, serta doa agar kedua mempelai selalu dilimpahi berkah dan kebahagiaan. Persiapan ini melibatkan peran serta keluarga besar dari kedua belah pihak, mempererat ikatan kekeluargaan dan memperkuat nilai gotong royong.
Pemahaman tentang persiapan pernikahan adat Semarang memiliki aplikasi praktis dalam menjaga kelestarian budaya dan nilai-nilai luhur masyarakat. Dengan memahami makna dan proses persiapan pernikahan adat, generasi muda dapat mengapresiasi warisan budaya mereka dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan berkeluarga. Persiapan yang matang dan sesuai dengan adat istiadat juga akan memberikan landasan yang kuat bagi pasangan pengantin dalam membangun rumah tangga yang harmonis dan sejahtera.
Prosesi Pernikahan
Prosesi pernikahan merupakan bagian integral dari adat pernikahan Semarang yang memiliki makna dan nilai budaya yang mendalam. Prosesi ini terdiri dari beberapa tahapan penting yang menjadi simbol perjalanan spiritual dan penyatuan dua keluarga.
- Tahapan Akad Nikah
Tahapan akad nikah merupakan inti dari prosesi pernikahan, di mana calon pengantin pria mengucapkan ijab kabul yang disahuti dengan kabul oleh calon pengantin perempuan. Tahapan ini disaksikan oleh wali nikah, penghulu, dan para saksi, serta menjadi momen sakral yang mengikat pasangan pengantin dalam ikatan pernikahan secara agama dan hukum.
- Prosesi Panggih
Prosesi panggih merupakan simbol pertemuan pertama kali kedua mempelai dalam ikatan pernikahan. Prosesi ini biasanya diawali dengan saling bertukar kalungan bunga dan diakhiri dengan doa bersama. Prosesi panggih melambangkan dimulainya kehidupan baru sebagai suami dan istri, serta harapan akan kebahagiaan dan keharmonisan dalam rumah tangga.
- Upacara Sungkeman
Upacara sungkeman merupakan tradisi penghormatan kepada orang tua dan keluarga kedua mempelai. Dalam upacara ini, kedua mempelai bersimpuh di hadapan orang tua dan mertua untuk meminta doa restu dan bimbingan dalam menjalani kehidupan berumah tangga. Upacara sungkeman menjadi simbol penghormatan dan bakti kepada orang tua, serta harapan akan dukungan dan kasih sayang dari keluarga besar.
- Resepsi Pernikahan
Resepsi pernikahan merupakan acara syukuran dan perayaan atas pernikahan kedua mempelai. Acara ini biasanya dihadiri oleh keluarga, kerabat, dan teman dekat kedua mempelai. Resepsi pernikahan diisi dengan berbagai hiburan, seperti musik, tari, dan santap bersama. Resepsi pernikahan menjadi momen kebersamaan dan berbagi kebahagiaan dengan orang-orang terdekat.
Prosesi pernikahan dalam adat pernikahan Semarang tidak hanya sekadar rangkaian acara, tetapi juga merupakan simbol perjalanan spiritual dan harapan akan kebahagiaan dan keharmonisan dalam rumah tangga. Prosesi ini merupakan perpaduan antara nilai-nilai agama, budaya, dan tradisi yang telah diwariskan turun-temurun. Dengan memahami dan melestarikan prosesi pernikahan adat Semarang, masyarakat dapat menjaga kekayaan budaya dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.
Resepsi Pernikahan
Resepsi pernikahan merupakan bagian penting dari adat pernikahan Semarang yang berfungsi sebagai acara syukuran dan perayaan atas pernikahan kedua mempelai. Acara ini biasanya dihadiri oleh keluarga, kerabat, dan teman dekat kedua mempelai, dan menjadi momen kebersamaan dan berbagi kebahagiaan.
- Hiburan dan Atraksi
Resepsi pernikahan adat Semarang biasanya dimeriahkan dengan berbagai hiburan dan atraksi, seperti musik tradisional, tari-tarian, dan pertunjukan seni lainnya. Hiburan ini menjadi bagian dari perayaan dan menambah suasana meriah pada acara resepsi.
- Santap Bersama
Dalam resepsi pernikahan adat Semarang, para tamu undangan akan disuguhi berbagai hidangan makanan dan minuman khas Semarang. Santap bersama ini menjadi simbol kebersamaan dan keakraban antar tamu yang hadir.
- Sambutan dan Doa Restu
Pada acara resepsi pernikahan, biasanya akan ada sambutan dari pihak keluarga kedua mempelai dan doa restu dari tokoh agama atau pemuka masyarakat. Sambutan dan doa restu ini menjadi simbol harapan dan doa bagi kebahagiaan dan keharmonisan rumah tangga pasangan pengantin.
- Tukar Cincin dan Potong Kue
Dalam beberapa resepsi pernikahan adat Semarang, terdapat tradisi tukar cincin dan potong kue pengantin. Tradisi ini merupakan simbol ikatan cinta dan kesetiaan antara kedua mempelai, serta harapan akan kebahagiaan dan kesejahteraan dalam rumah tangga mereka.
Resepsi pernikahan dalam adat pernikahan Semarang
Nilai kekeluargaan
Nilai kekeluargaan merupakan aspek fundamental dalam adat pernikahan Semarang. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, masyarakat Semarang sangat menjunjung tinggi nilai kekeluargaan dan gotong-royong. Kedua, adat pernikahan Semarang melibatkan peran aktif dari seluruh anggota keluarga, baik dari pihak mempelai pria maupun mempelai wanita.
Nilai kekeluargaan dalam adat pernikahan Semarang terlihat dalam berbagai tradisi dan ritual. Misalnya, dalam tradisi “nyantri”, calon pengantin pria beserta keluarganya datang ke rumah calon pengantin wanita untuk meminta restu dan menyampaikan seserahan. Tradisi ini menunjukkan bahwa pernikahan bukan hanya urusan dua individu, tetapi juga melibatkan kedua keluarga besar.
Selain itu, nilai kekeluargaan juga terlihat dalam tradisi “sungkeman”. Dalam tradisi ini, kedua mempelai bersimpuh di hadapan orang tua mereka untuk meminta doa restu. Tradisi ini melambangkan penghormatan dan bakti kepada orang tua, serta harapan akan bimbingan dan dukungan dari keluarga dalam membangun rumah tangga.
Pemahaman tentang nilai kekeluargaan dalam adat pernikahan Semarang memiliki aplikasi praktis dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan memahami dan menghayati nilai-nilai ini, masyarakat dapat memperkuat ikatan kekeluargaan, menjaga keharmonisan dalam keluarga, dan membangun masyarakat yang lebih sejahtera.
Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Adat Pernikahan Semarang
Bagian ini berisi daftar pertanyaan dan jawaban yang sering diajukan tentang adat pernikahan Semarang. Pertanyaan-pertanyaan ini dirancang untuk mengantisipasi pertanyaan dari pembaca atau untuk memperjelas aspek-aspek penting dari adat pernikahan Semarang.
Pertanyaan 1: Apa saja tahapan utama dalam adat pernikahan Semarang?
Tahapan utama dalam adat pernikahan Semarang meliputi persiapan pernikahan, prosesi akad nikah, resepsi pernikahan, dan acara adat lainnya seperti nyantri dan sungkeman.
Pertanyaan 2: Apa makna dari tradisi “nyantri” dalam adat pernikahan Semarang?
Tradisi “nyantri” melambangkan keseriusan calon pengantin pria dalam meminang calon istrinya. Calon pengantin pria datang ke rumah calon pengantin wanita untuk menyampaikan seserahan dan meminta restu dari orang tua calon pengantin wanita.
Pertanyaan 3: Bagaimana prosesi akad nikah dalam adat pernikahan Semarang?
Prosesi akad nikah merupakan inti dari adat pernikahan Semarang. Calon pengantin pria mengucapkan ijab kabul yang disahuti dengan kabul oleh calon pengantin wanita. Prosesi ini disaksikan oleh wali nikah, penghulu, dan para saksi.
Pertanyaan 4: Apa saja hiburan yang biasanya ditampilkan pada resepsi pernikahan adat Semarang?
Resepsi pernikahan adat Semarang biasanya dimeriahkan dengan berbagai hiburan seperti musik tradisional, tari-tarian, dan pertunjukan seni lainnya. Hiburan ini menjadi bagian dari perayaan dan menambah suasana meriah.
Pertanyaan 5: Apa makna dari tradisi “sungkeman” dalam adat pernikahan Semarang?
Tradisi “sungkeman” melambangkan penghormatan dan bakti kepada orang tua. Kedua mempelai bersimpuh di hadapan orang tua mereka untuk meminta doa restu dan bimbingan dalam membangun rumah tangga.
Pertanyaan 6: Bagaimana cara melestarikan adat pernikahan Semarang di era modern?
Pelestarian adat pernikahan Semarang dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti mendokumentasikan tradisi dan ritual, mengadakan pelatihan dan workshop, serta menggalakkan penggunaan adat pernikahan Semarang dalam pernikahan masyarakat.
Dengan memahami pertanyaan dan jawaban yang telah diuraikan, pembaca dapat memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang adat pernikahan Semarang. Aspek-aspek yang dibahas dalam FAQ ini memberikan gambaran umum tentang tradisi, makna, dan nilai-nilai yang terkandung dalam adat pernikahan Semarang.
Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang sejarah dan perkembangan adat pernikahan Semarang, serta bagaimana adat ini beradaptasi dengan perubahan zaman.
Tips Melestarikan Adat Pernikahan Semarang
Sebagai warisan budaya yang berharga, diperlukan upaya pelestarian adat pernikahan Semarang. Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan:
Tip 1: Dokumentasikan Tradisi dan Ritual
Rekam dan catat secara rinci tahapan, simbol, dan makna dari setiap tradisi dan ritual dalam adat pernikahan Semarang. Dokumentasi ini dapat menjadi bahan referensi dan pembelajaran bagi generasi mendatang.
Tip 2: Adakan Pelatihan dan Workshop
Gelar pelatihan dan workshop yang melibatkan tokoh adat, seniman, dan masyarakat umum. Kegiatan ini bertujuan untuk mentransfer pengetahuan dan keterampilan terkait adat pernikahan Semarang kepada generasi muda.
Tip 3: Libatkan Generasi Muda
Ajak generasi muda untuk berpartisipasi aktif dalam proses persiapan dan pelaksanaan adat pernikahan Semarang. Hal ini akan menumbuhkan kesadaran dan kecintaan mereka terhadap budaya daerah.
Tip 4: Manfaatkan Media Sosial
Gunakan media sosial sebagai sarana untuk mempromosikan dan mengedukasi masyarakat tentang adat pernikahan Semarang. Bagikan informasi, foto, dan video yang menarik tentang tradisi dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Tip 5: Kolaborasi dengan Lembaga Pendidikan
Jalin kerja sama dengan lembaga pendidikan, seperti sekolah dan universitas, untuk memasukkan materi tentang adat pernikahan Semarang dalam kurikulum atau kegiatan ekstrakurikuler.
Dengan menerapkan tips-tips ini, kita dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian adat pernikahan Semarang sebagai warisan budaya yang berharga. Upaya pelestarian ini juga dapat memperkuat identitas budaya masyarakat Semarang dan memperkaya khazanah budaya Indonesia secara keseluruhan.
Pada bagian akhir artikel ini, kita akan mengulas pentingnya pelestarian adat pernikahan Semarang dalam konteks kebudayaan Indonesia dan pembangunan masyarakat.
Kesimpulan
Adat pernikahan Semarang merupakan warisan budaya yang kaya akan nilai-nilai luhur dan makna mendalam. Tradisi dan ritual yang menyertainya tidak hanya menjadi simbol perjalanan spiritual dan penyatuan dua keluarga, tetapi juga merefleksikan nilai-nilai budaya, agama, dan gotong royong masyarakat Semarang.
Pelestarian adat pernikahan Semarang menjadi sangat penting untuk menjaga identitas budaya masyarakat Semarang dan memperkaya khazanah budaya Indonesia. Upaya pelestarian dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti dokumentasi tradisi, pelatihan generasi muda, pemanfaatan media sosial, dan kolaborasi dengan lembaga pendidikan.
Dengan menjaga kelestarian adat pernikahan Semarang, kita tidak hanya melestarikan tradisi masa lalu, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur dan memperkuat ikatan kekeluargaan dalam masyarakat. Adat pernikahan Semarang akan terus menjadi simbol kebudayaan Semarang dan menjadi pengingat akan warisan budaya yang berharga bagi generasi mendatang.