Scroll untuk baca artikel
Kondangan

Begini Susunan Acara Pernikahan Adat Jawa yang Sarat Makna

162
×

Begini Susunan Acara Pernikahan Adat Jawa yang Sarat Makna

Share this article
Begini Susunan Acara Pernikahan Adat Jawa yang Sarat Makna
Begini Susunan Acara Pernikahan Adat Jawa yang Sarat Makna

Terlahir dan dibesarkan di tengah-tengah kultur Jawa yang masih kental tentu membuat perjalanan hidup cukup menarik. Maklum, meskipun sudah modern, namun masyarakat Jawa masih memegang erat kultur budayanya dalam setiap fase kehidupan. Mulai dari kelahiran bayi hingga pernikahan, semua ada ada ritual tradisi tersendiri yang harus dijalani. Berikut adalah susunan acara pernikahan adat Jawa yang sarat makna:

1. Akad

Akad merupakan proses ijab kabul yang dilakukan pengantin di depan saksi dan penghulu. Dalam tradisi Jawa, pengantin umumnya mengenakan busana serba putih yang melambangkan kesucian. Kedua pengantin biasanya mengenakan bunga kantil atau cempaka yang memiliki makna kemantil atau kantil. Artinya adalah lengket, yang merupakan harapan akan kelanggengan pernikahan.

2. Panggih

Susunan acara pernikahan adat Jawa setelah akad adalah dipisahkannya pengantin. Keduanya lalu dipertemukan kembali dalam upacara panggih. Panggih pada literatur Jawa artinya bertemu atau pertemuan. Keduanya akan ditemani oleh masing-masing orang tua dan sanak saudara di belakangnya.

3. Balangan Gantal

Balangan gantal merupakan prosesi saling melemparkan sirih atau gantal secara bergantian oleh kedua pengantin. Awalnya, pengantin pria akan melemparkan lebih dulu ke dada mempelai perempuan, sebagai lambang hatinya sudah dicuri dan dimiliki. Pengantin perempuan membalas dengan melempar sirih ke lutut suaminya, sebagai lambang bakti sang istri.

4. Ngidak Endog

Prosesi menginjak telur dilakukan setelahnya. Pengantin pria memecahkan telur ayam dengan telapak kakinya, sebagai lambang bersatunya kedua insan yang mengharapkan keturunan di masa depan.  Mempelai perempuan lalu membasuh kakinya dengan air di dalam baskom, sebagai simbol kasih sayang pada suaminya.

5. Sinduran

Tradisi sinduran berarti Sang ayah dari mempelai perempuan akan membalutkan selembar kain warna merah putih ke pundak kedua pengantin. Keduanya akan digiring ke pelaminan. Prosesi ini melambangkan harapan bahwa keduanya akan menjalani kehidupan baru dengan tekad dan komitmen kuat.

6. Bobot Timbang

Setelah sampai di kursi pengantin, susunan acara pernikahan adat Jawa dilanjutkan dengan prosesi bobot timbang. Pengantin akan dipangku di paha kanan dan kiri Sang Ayah. Kemudian Ibu mempelai akan menanyakan bobot siapa terberat di antara keduanya dan akan dijawab sama. Hal ini melambangkan orang tua tidak akan membedakan kasih sayang kepada anak maupun menantunya.

7. Minum Rujak Degan

Minum rujak degan adalah tradisi dimana pengantin dan semua keluarga intinya akan meminum air dan serutan kelapa bergantian. Mulai dari ayah, ibu, hingga diteruskan hingga ke kedua mempelai. Air degan melambangkan cairan yang bisa mensucikan jiwa mereka sekeluarga dalam menyambut kehidupan barunya.

8. Kacar Kucur

Ini adalah susunan acara pernikahan adat Jawa yang penuh simbolik. Sang mempelai pria akan menuangkan uang logam dan beras-berasan di tangan pengantin perempuan. Prosesi tersebut merupakan simbol dari komitmen suami untuk memberikan nafkah dan tanggung jawabnya pada keluarganya.

9. Dulangan

Ritual dulangan di sini adalah kedua mempelai saling menyuapi nasi dan lauk sebanyak tiga kali. Ini merupakan simbol bahwa keduanya berjanji akan terus saling menyayangi hingga maut memisahkan. Diharapkan dengan acara dulangan ini, pengantin baru akan terus rukun dan bahu-membahu hingga akhir hayat.

10. Sungkeman

Tradisi mencium tangan adalah yang terakhir dari rangkaian panjang pernikahan dalam tradisi Jawa. Pengantin akan melakukan sungkem sebagai tanda hormat, dengan cara berlutut di hadapan kedua orang tua. Mempelai akan memohon maaf dan meminta restu untuk memulai kehidupan pernikahan dengan pasangan hidupnya.

Itulah susunan acara pernikahan adat Jawa dari akad hingga sungkeman. Pernikahan yang dilakukan dengan tradisi Jawa umumnya memakan waktu yang tidak sedikit dengan berbagai ritual yang jumlahnya cukup banyak. Namun jika ditilik lebih lanjut, semua proses memiliki makna yang dalam dan indah. Semuanyamelambangkan doa dan harapan akan kehidupan pernikahan yang langgeng, berkomitmen, dan penuh kasih sayang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *